Saya
sering diejek teman saya. Zaman saya kerja dulu, saya dianggap menyembah Tuhan
yang salah. Kesalahan besar bila saya menganut agama Kristen. Saat saya kuliah
pun juga diejek begitu. Bahkan akhir-akhir ini saya diusik dengan perkataan
teman yang mengatakan saya gila. Banyak omongan bahwa kami, Kristen itu kafir.
Perkataan itu sangat menyakitkan. Sungguh sangat sakit... 😠Mendadak saya
merasa dilihat mereka sebagai orang bodoh.
Sejenak
saya renungkan. Mengapa mereka begitu? Mengapa mereka seolah-olah begitu
membenci kami? Sontak, saya pun menangis. Saya tidak rela jika Tuhan saya
dijelek-jelekkan. Kami penganutnya pun juga dihina habis-habisan. Gak terima!
Setelah
beberapa waktu, saya membaca sebuah artikel bahwa seharusnya saya tidak perlu marah
ataupun sakit hati. Ini hal wajar sebab mereka belum mengenal Tuhan yang saya
sembah. Hati saya pun mulai pulih. Saya dikuatkan lagi dengan beberapa ayat
dalam Alkitab. Saya ingat sebagai seorang Kristen, saya harus bersabar. Saya
harus menanggung hinaan dan cacian. Ya, itulah arti memikul salib. Tema ini
sudah sering dibahas dalam khotbah, namun bila dilakukan ini terasa berat. Seorang
Kristen harus mau memikul salib apapun alasannya. Saya juga diingatkan dengan
ayat yang mengatakan bahwa “berbahagialah orang yang tidak melihat namun
percaya”. Saya renungkan ayat itu. Saya memang harus selalu berbahagia, karena
saya masuk dalam nominasi manusia beruntung.
Ya,
saya beruntung. Keberuntungan itu adalah keselamatan. Saya beruntung mengenal kasih
Tuhan dan iman yang Tuhan ijinkan tumbuh dalam hati saya. Saya beruntung
mendapatkan pengertian dari Tuhan bahwa Dialah kebenaran sejati. Saya beruntung
menjadi umat pilihan Allah. Tidak semua orang di dunia ini menjadi pilihan
Allah. Tidak semua orang mengerti karya keselamatan Tuhan. Mereka hanya berpikir
pola pikir logis. Mereka lupa akal manusia tidak akan mampu memahami secara
sempurna karya keselamatan Tuhan. Dan saya beruntung Tuhan ijinkan untuk bisa
mengampuni mereka yang telah membuat saya menangis. Itu semua karena sentuhan
kasih Tuhan. Ya, saya sangat beruntung.
Orang-orang
seperti itu hanya perlu didoakan. Kita, umat Kristen tidak boleh balik
menghujat mereka. Ya itulah keteladanan yang Tuhan berikan. Sekalipun Dia
dihina, diejek, dicaci, tidak sedikitpun Dia membalas. Namun malah mendoakan, “Ampunilah
mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”.😊
Lagu
Nikita – Pilihan Terbaikku bisa jadi perwakilan peristiwa ini.
Bila ku renungkan
Betapa beruntungnya diriku
Ku dapat mengenalMu
Dan merasakan kasihMu
Betapa beruntungnya diriku
Ku dapat mengenalMu
Dan merasakan kasihMu
Bilaku bayangkan
Mengapa Kau menyelamatkanku
Ku bersyukur selalu
Kau ada dalam hidupku
Mengapa Kau menyelamatkanku
Ku bersyukur selalu
Kau ada dalam hidupku
chorus
Walau saat ini
Dunia tak mengerti
Mengapa hatiku mengasihiMu
Suatu saat nanti
Pasti kan terbukti
Kau pilihan terbaikku
Dunia tak mengerti
Mengapa hatiku mengasihiMu
Suatu saat nanti
Pasti kan terbukti
Kau pilihan terbaikku
ending
Kau pilihan terbaikku
Kau pilihan terbaikku
Kau pilihan terbaikku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar